Rabu, 26 Juni 2013

10 Lahan Terasering untuk Berbagai Fungsi di Dunia

Terasering lahan sudah ada sejak lebih dari 1.000 tahun yang lalu. Pengelolaan lahan terasering untuk tanaman padi yang diorganisir secara baik sejak jaman dulu ada di Bali  dengan nama Subak.Terasering yang berupa corong ada di Moray, Peru untuk mempertahankan suhu tetap hangat bagi tanaman jaggung hingga beda suhu 15 derajat C, Terasering  untuk mengendapkan garam yang muncul dari mata air di Salinas de Moras; tersering untuk tanaman anggur yang nampak berubah ubah warna setiap musim ada di Portugal dan sebagainya
 
1. Terasering di Bali
Sawah berteras-teras dapat ditemukan hampir di seluruh pulau Bali. Masyarakat Bali bergantung pada metode pertanian ini selama hampir 2000 tahun. Di tengah-tengah pulau Bali, tepatnya di sebelah utara desa Tegallalang di Ubud, terdapat serangkaian sawah teras yang menjadi favorit bagi para wisatawan dan para fotografer. Sawah bertingkat seperti ini juga dapat ditemukan di Sayan, Jatiluwih, Pupuan dan Tabanan. Di Bali, sawah berteras seperti ini dikerjakan sesuai dengan tatanan sosial yang terorganisir dengan baik, yang disebut subak. Subak mengelola dan mendistribusikan sumber air irigasi dengan jadwal yang ketat, sehingga seluruh sawah ini dapat terairi dengan baik.

2. Teras Sawah Banaue
Teras sawah ini terletak di pusat pegunungan Cordillera di Filipina dan berada di ketinggian 1525 meter. Teras yang bertingkat-tingkat ini dibuat dengan tangan tanpa alat-alat modern oleh orang-orang suku Ifugao dan telah memproduksi beras selama hampir 2.000 tahun. Terasnya sendiri begitu banyak, curam, dan padat, sehingga jika sawah ini diukur dari ujung ke ujung, maka akan sama dengan panjang dari setengah keliling dunia. Sayangnya, akhir-akhir ini, sawah ini mulai ditinggalkan, karena semakin banyak orang suku Ifugao yang bermigrasi ke kota-kota.

3. Teras Sawah Sa Pa
Sa Pa adalah sebuah kota yang terletak di barat laut Vietnam dekat perbatasan dengan China. Sawah yang berteras-teras, adalah salah satu daya tarik wisata yang paling populer di Vietnam, dan dapat ditemukan di lembah Muong Hoa antara kota Sa Pa dan Gunung Fansipan. Suku di daerah setempat, Hmong, Giay, Dao, Tay, dan Giay, menanam padi dan jagung bersama dengan sayuran pada sawah teras ini.

4. Teras Sawah Longji
Teras sawah di Longji yang berarti “tulang punggung naga” ini dibangun lebih dari 500 tahun yang lalu selama pemerintahan Dinasti Ming. Teras sawah ini dapat ditemukan di Longsheng sekitar dua jam perjalanan dari Guilin. Teras sawah di Longsheng ini dibuat karena lahan pertanian yang terbatas dan kurangnya pasokan air.

5. Teras Sawah Hani
Teras sawah Hani terletak di bawah desa-desa di sisi pegunungan Ailao di Yuanyang, dan telah dibudidayakan selama lebih dari 1.000 tahun. Dibuat dengan tangan oleh orang-orang Hani, sawah ini telah merubah sebuah bukit tandus menjadi surga sub-tropis yang rimbun. Teras ini menghasilkan padi dan ikan yang cukup untuk ratusan ribu orang. Air untuk irigasinya sendiri berasal dari hutan hujan di puncak bukit. Sawah yang tergenang pada bulan Desember hingga Maret ini, menyajikan pemandangan yang spektakuler bagi para wisatawan.

6. Lembah Douro
Lembah Douro terletak di utara Portugal, agak jauh dari kota Porto. Bukit-bukit di lembah ini ditutupi dengan kebun berteras-teras yang ditanami dengan anggur. Pemandangan di lembah ini secara spektakuler akan berubah sepanjang tahun seiring tanaman yang mulai matang. Pada musim gugur tanaman berwarna kemerahan dan keemasan, sedangkan pada bulan Februari sampai Maret almond yang mekar memberikan warna pink keputihan ke wilayah tersebut.

7. Salinas de Maras
Salineras de Maras telah digunakan selama berabad-abad, dan merupakan tambang garam langsung dari mata air alami yang mengandung garam dalam konsentrasi tinggi. Teras-teras ini berjumlah sekitar 3.000. Ketika air diuapkan oleh matahari, lapisan garam yang tebal akan tertinggal. Garam ini kemudian dipotong menjadi lempengan besar dan diangkut ke pasar. Seperti di beberapa sawah di Asia, teras garam ini diwariskan dari generasi ke generasi, dan telah digunakan selama berabad-abad.

8. Moray
Moray adalah semacam laboratorium pertanian peninggalan Inca di Peru yang digunakan untuk membudidayakan varietas tanaman unggulan. Moray berisi beberapa teras melingkar, yang dapat digunakan untuk mempelajari efek dari kondisi iklim yang berbeda pada tanaman. Karena, teras yang lebih rendah juga memiliki suhu yang lebih rendah. Teras paling bawah adalah sekitar 150 meter dalamnya dengan perbedaan suhu hingga 15 ° C antara bagian paling atas.

9. Pisac
Teras Pisacdibangun oleh suku Inca, yang masih digunakan saat ini untuk membudidayakan 16 jenis tanaman yang berbeda. Pisac adalah kata Quechua, yang berarti “ayam hutan”. Tradisi Inca adalah membangun kota dalam berbagai bentuk burung dan hewan, salah satunya, adalah Pisac yang berbentuk ayam hutan.

10. Ollantaytambo
Lembah-lembah di sepanjang Ollantaytambo ditutupi oleh serangkaian teras pertanian yang dimulai di bagian bawah lembah dan sampai atas bukit-bukit di sekitarnya. Teras ini membuat lahan yang tadinya tidak dapat digunakan untuk pertanian menjadi lumbung pangan bagi masyarakat di sekitarnya.